BAB
1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG
Semua
orang pasti mengetahui tentang celana jeans. Celana jeans sudah trend di kalangan
anak muda, jangankan anak muda, orang dewasa
pun menggunakan celana jeans. Mereka menggunakan celana jeans dalam melaksanakan
aktivitas mereka sehari-hari. Karena celana
celana jeans begitu simpel, nyaman digunakan, praktis, mengikuti jaman
dan memudahkan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Namun
kenyataannya cenala jeans yang ketat dapat membahayakan tubuh kita, dahulu
pasti kita berfikir kalau memakai celana jeans yang ketat dapat membuat kita
merasa mengikuti trend, padahal dibalik celana jeans yang ketat banyak sekali
dampak negatif dari pemakaian jeans. Salah satu nya timbulnya jamur, keputihan
ataupun gatal-gatal yang sangat menggagu. Dari penjelasan di atas saya akan
mengangkat penbahasan untuk karya tulis ilmiah yang akan saya buat.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa
dampak negatif pemakaian celana jeans?
2. Mengapa
celana jeans dapat mengganggu kesehatan?
3. Bagaimana
dampak posotif pemakaian celana jeans?
4. Apa
pengertian celana jeans?
5. Bagaina
perkembangan sejarah celana jeans?
6. Apa
masalah yang muncul pada saat pemakaian celana jeans?
7. Bagaimana
cara mengurangi atau mencegah seseorang
memakai.
8. Cara
mengurangi atau mencegah seseorang
memakai ketat yang berdampak buruk bagi kesehatan ?
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Dalam
penulisan karya ilmiah ini penulis membatasi masalah tentang dampak negatif
pemakaian jeans,meliputi :
1. Pengertian
celana jeans.
2. Perkembangan
sejarah celana jeans.
3. Dampak
Negatif Pemakaian Celana Jeans.
4. Masalah
yang muncul pada saat pemakaian celana jeans.
5. Cara
mengurangi atau mencegah seseorang
memakai celana ketat yang berdampak buruk bagi kesehatan.
1.3 PERUMUSAN
MASALAH
Rumusan
masalah yang penulis kemukakan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.
Pengertian celana jeans.
2.
Perkembangan sejarah celana jeans.
3.
Dampak negatif pemakaian celana jeans.
4.
Masalah yang muncul pada saat pemakaian
celana jeans.
5.
Cara mengurangin atau mencegah seseorang
memakai celana ketat yang berdampak buruk bagi kesehatan.
1.4 TUJUAN
PENELITIAN
1.
Untuk mengetahui dampak negatif celana
jeans.
2.
Untuk mengetahui dampak negatif
pemakaian celana jeans.
3.
Untuk mengetahui masalah yang muncul
pada saat pemakaian celana jeans.
4.
Untuk mengetahui cara mengurangi atau
pencegahan seseorang memakai celana ketat yang berdampak buruk bagi kesehata.
1.5 MANFAAT
PENELITIAN
manfaat
dari penelitian ini masyarakat mengetahui bahwa banyak dampak dari pemakaian
celana jeans yang sering digunakan oleh masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN CELANA JEANS
Jeans adalah celana yang terbuat dari
denim atau kain dungaree. Seringkali istilah "jeans" mengacu pada
gaya celana tertentu, yang disebut "blue jeans" dan diciptakan oleh
Jacob Davis dan Levi Strauss pada tahun 1873. Mulai tahun 1950-an, jeans, yang
awalnya dirancang untuk koboi, menjadi populer di kalangan remaja. Merek yang
melegenda termasuk diantaranya Levi, Lee, dan Wrangler. Jeans memiliki berbagai
model, diantaranya skinny, tapered, slim, straight, boot cut, narrow bottom,
low waist, anti-fit dan flare.
Jeans sekarang merupakan pakaian kasual
yang sangat populer di seluruh dunia. Mereka juga memiliki berbagai style dan
warna, namun, "blue jeans" yang paling sering diidentifikasi dengan
budaya Amerika, terutama Amerika Old West.[1]
Kisah
Jeans
Kisah jeans dimulai di kota Genoa,
Italia, yang terkenal akan katun korduroi-nya, dan dinamakan jean atau jeane;
kain jeans dari Genoa (pada waktu itu) ternyata sangat mirip dengan korduroi.
Di masa Republik Genoa, jeans diekspor oleh para pelaut dari Genoa ke seluruh
Eropa. Di kota Nîmes, Perancis, penenun mencoba mereproduksi kain yang
mengerupai, tetapi tidak berhasil. Namun, dengan eksperimen, dan melalui trial
and error, mereka mengembangkan jenis kain yang dikenal sebagai denim, diambil
dari kata "de Nimes". Barulah pada akhir abad kesembilan belas jeans
memasuki Amerika Serikat.
2.2
PERKEMBANGAN SEJARAH CELANA JEANS
Pencipta celana jeans pertama kali
adalah Levi Strauss. Seorang pemuda yang
berumur 20 tahun yang berasal dari negara Eropa ini menjadi salah satu pencetus
celana jeans sejak tahun 1980'an.
Sejarah celana jeans ini berawal dari
perjalanan Levi Strauss ke San Fransisco dengan membawa beberapa potong tekstil
sebagai jalan hidup meneruskan nasibnya untuk di jual ke Barat. Dimana pada
saat itu Amerika sedang demam dengan tambang emasnya yang berlimpah. Disinilah
Strauss mencoba untuk membuat nasibnya menjadi lebih baik dengan menjual
beberapa potong tekstilnya kepada para penambang emas. Alhasil, penjualannya
pun habis terjual.
Lalu sisa potongan kanvas dari bekas
tenda -tenda tersebut, dia mengakalinya untuk di bentuk menjadi sebuah potongan
- potongan celanan untuk dijual kembali kepada para pekerja tambang. Ternyata
semakin banyaklah para pekerja tambang tersebut pada celana kanvas buatan Levi
Strauss.
Levi Strauss pun mulai giat untuk
mencari berbagai ide untuk mengembangkan usaha pembuatan celana kanvasnya, di
karenakan celana buatannya pun tak tahan lama, sehingga mudah robek dan mudah
rusak. Mulailah dia berimprovisasi dengan menggunakan bahan lainnya yang ia
pesan dari Genoa, Italia. di mana bahan yang ia pesan sering disebut "
Genes " oleh para pemintal italia. Namun nama tersebut, tidaklah digunakan
untuk menjadi nama merk celana kanvasnya, yakni dia menamainya dengan "
Blue Jeans " mengapa di sebut dengan nama tersebut? karena ia mencelupkan
kain pemintal tersebut dengan warna indigo.
levi Straus pun mulai menyadari bahwa
produksi celana jeans nya mulai merebak, dan selalu terjual seluruhnya, dan
para penambangpun juga mulai ketagihan untuk membeli dan menggunakan celana
kanvas[2]
buatan strauss hingga muncullah istilah " Those Pants of Levi's ".
Sehingga muncullah dengan nama merk dagang celana jenas pertama di dunia, yakni
Levi's.
Dalam waktu yang cukup singkat , celana
levi's itupun telah menjadi celana resemi para penambang. Celana levi's ini pun
kian populer di kalangan pekerja tambang. Yang pada akhirnya menjadi sebuah
simbol akan status ekonomi yang di asosiakan dengan celana jeans kelas pekerja.
Pada tahun 1920, levi's waist Overalis menjadi produk celana kerja yang paling
laku di bagian selatan Amerika. Sehingga sekarang bahannya sudah digantikan
dengan denim namun kebanyakan orang selalu mengenalinya dengan sebutan celana
jeans.
Celana jeans semakin menjadi populer,
ketika berbagai macam film action seperti salah satunya film cowboy pada tahun
1930-an, dimana film ini sangat mendorong tingkat kepopuleran celana jeans
karena para pemainfilm cowboy tersebut juga menggunakan bahan jeans untuk
kostum para pemainnya. Dalam waktu yang singkat itupun orang lelaki baik tua
maupun muda, tentu berusaha meniru para jagoan mereka dengan ikut mengenakan
celana jeans. Sehingga citra celana jenas tidak hanya menjadi celana berkelas
para pekerja tambang, namun sebagai simbol penampilan yang casual.
Dalam perkembangan sejarah celana jeans
di masa perang dunia, ternyata penggunaan celana jeans semakin merambah di masa
tersebut. Dimana para serdadu Amerika saat itu mengenakannya sebagai salah satu
seragam pada saat mereka sedang tidak bertugas. Dan pada saat menginjak tahun
1950-an jeans berubah nama menjadi " Must Have Item " untuk kalangan
anak Amerika. Mengapa? karena hal ini di dorong oleh faktor trend center yang
bernama James Dean yang terlihat keren. lalu pada tahun 1960-an dan pada awal
tahun 1970-an. Gaya hidup menggelandang ala hippy yang menciptakan beberapa
kreasi baru. Gadis -gadis inilah yang lebi menggandrungi celana jenas yang
dihiasi oleh beberapa sulaman atau lukisan cat tangan.
Perkembangan sejarah celana jeans itu
sendiri, tidak sampai itu saja, jeans benar - benar menjadi trend yang
berkualitas setelah pada tahun 1980-an para perancang top dunia seperti Armani,
Klein dan Versace mulai mengangkat celana jeans sebagai bahan yang dapat
ditampilkan secara anggun dengan berbagai rancangan mereka. Nah, kini
penggunaan celana jeans benar-benar meluas, dan bahkan telah sampai untuk
seragam santau ( dress down friday ) yang dapat digunakan hanya tiap hari
jum'at untuk ke kantor.
Dan kini celana jeans menjadi salah satu
bagian dari dunia fashion kita. Kini tidak hanya sebagai celana kelas para
pekerja tambang umumnya di jaman dulu. Namun kini setelah melalui semua
perkembangan sejarah celana jeans ini, kini jeans telah merasuk keseluruhan di
kalangan masyarakat tanpa memandang status. Dan secara tidak langsung Levi
Strauss telah menciptakan sejarah pada peradaban manusia, yakni menciptakan sebuah
trend mode yang tak terlupakan yang mampu diterima oleh semua kalangan. Maka
bukan sesuatu hal yang aneh, jika Levi Strauss menjadi salah seorang legenda
hidup yang akan selalu diingat oleh dunia fashion.[3]
2.3
DAMPAK NEGATIF PEMAKAIAN CELANA JEANS
Celana
jeans yang ketat
Memakai celana jeans yang kelewat ketat
bisa mengakibatkan mati rasa di area paha bagian luar sehinga memerlukan
pertolongan ahli saraf. Kondisi ini dikarenakan tekanan yang terus menerus pada
daerah saraf kutaneus lateral femoralis. Sebelumnya, hal ini hanya terjadi pada
pria dengan perut buncit yang memakai ikat pinggan yang terlalu ketat. Jadi
sebaiknya Anda hindari pemakaian pakaian yang tidak tepat dan pakai saja celana
jeans yang longgar.
Dokter telah memperingatkan bahwa
pemakaian celana jeans ketat pada pantat serta pada bagian paha dapat
mengganggu kesehatan serta menyebabkan kerusakan saraf.
Kesemutan dan mati rasa merupakan gejala
dari kondisi yang disebut ‘meralgi paresthetica’, yang terjadi karena saraf
terjepit akibat pemakaian celana yang terlalu ketat.
Madeline Virbasius
mengklaim “bahwa jeans ketat akan terus diminati.”[4]
“Selama masih fashionable, Jeans ketat
akan tetap dimintai pemakainya,” ujar Virbasius.
Virbasius yang berusia 39 tahun ini
membandingkan skinny jeans dengan item lain. “Seperti yang kita tahu bahwa high
heels dan rokok tidak baik bagi kesehatan, namun kita masih menggunakannya.,”
ujarnya.
Dr. Robert Rhee , menyatakan “bahwa
demam jeans ketat tidak akan menyebarkan epidemi kerusakan saraf”.[5]
Tetapi dia menyarankan agar bentuk
fashion yang akan datang seharusnya menggunakan akal sehat agar tidak dengan
tiba-tiba mereka tidak bisa lagi merasakan kaki mereka sendiri.
“Beralihlah dari jeans ketat ke ukuran
yang lebih longgar. Mati rasa merupakan tanda bahwa tubuh tidak mendapatkan
sirkulasi darah yang cukup,’ Rhee mengatakan.
Tren memakai jeans ketat mungkin sudah
bukan hal yang asing lagi, kita semua sudah hapal betul klasifikasi model
spesiesnya. Contohnya celana emo lah, legging lah, pensil lah and what ever
lah. Tak hanya menjadi favorit bagi para “generasi penerus bangsa”, baik kaum
adam ataupun hawa, rupanya banyak juga orang yang sudah “berumur” pun masih hobby
mengenakan “Si Ketat” [6]ini.
Sebelumnya, hanya kaum hawa saja yang
sering terlihat memakai celana ketat. But now, cowok pun sama. Emang sih, bener
banget kalo kita mikir zaman sekarang udah gak musim lagi beda-bedain cewek
sama cowok. Pada intinya, memakai jeans
ketat yang asbab an-nuzulnya berasal dari negeri Pamansam ini bukan sekadar familiar
lagi, bahkan sudah mejadi kultur di masyarakat kita.
Tapi, musti diingat, apapun jenis
kelaminnya, pemakaian celana ketat secara berlebihan akan mengakibatkan dampak
negatif bahkan bisa sampai fatal juga kalau terus dibiarkan. Seperti apa yang
diungkapkan Dokter Ryan Thamrin, bahwa pemakaian celana ketat bagi wanita
berpotensi menimbulkan masalah. [7]Antara
lain timbulnya jamur, keputihan, ataupun gatal-gatal pada organ kewanitaan. Hal
ini disebabkan timbunan keringat yang ada di area itu tidak bisa keluar dengan
baik, dan akhirnya menumpuk.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus
maka akan membahayakan organ kewanitaan yang mengancam kesehatan reproduksi.
Sedangkan Bagi pria, penggunaan celana jeans ketat yang terlampau sering
menyebabkan daerah di sekitar kemaluan menjadi panas, sehingga berbahaya untuk
sperma.
Hmm…mungkin sekilas sebagian orang
menganggap tak ada bahaya yang terlalu tajam, tetapi apabila sudah berbicara
sperma, tahu donk arah pembicaraan kita kemana? Sperma yang terganggu
menyebabkan sulit punya keturunan dan tidak menutup kemungkinan sel telur perempuan
pun bisa bernasib sama.
Tak berhenti disitu saja, ada yang lebih
wow dari sekadar itu, ancaman Kanker ganas Melanoma pun membayangi sang tuan
celana ketat. Obat-obatan belum bisa mengobati kanker ganas ini.
Mungkin kita udah pada banyak tahu
mengenai ancaman bahaya si ketat buat
kesehatan. Tapi ngerasa ga sih, terkadang kita selalu mengabaikan hal itu, dan
seolah masih merasa aman, dan menganggap sepele. Malah, kita juga suka tetep
keukeuh memakai celana ketat, khususnya jeans.
2.3.MASALAH YANG MUNCUL PADA SAAT
PEMAKAIAN CELANA JEANS
celana ketat Orang-orang mengikuti gaya
berpakaian selebriti. Apa yang terlihat di TV mempengaruhi orang untuk
menggunakannnya termasuk diantaranya pakaian ketat. Baju dan celana ketat
sering terlihat bagus untuk beberapa orang tetapi banyak juga yang terlihat
â??terlalu memaksaâ? saat menggunakan jeans atau baju ketat.
Terlepas dari cocok tidaknya seseorang
menggunakannya, pakaian ketat bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Berikut ini adalah 6 masalah yang mungkin bisa muncul saat seseorang
menggunakan pakaian ketat:
1.
Kesemutan pada paha. Memang sifatnya
sementara dan jarang yang menjadi permanen tetapi ini mengindikasikan bahwa celana
ketat dapat menimbulkan masalah pada syaraf kaki, terutama pada paha. Solusinya
adalah jangan menggunakan celana ketat terlalu sering. Ada baiknya pembelian
selanjutnya mencari 1 nomor lebih tinggi agar lebih longgar.
2. Infeksi jamur: ini sering terjadi pada
wanita. Saat daerah kemaluan tertutup dan hampir tanpa aliran udara maka daerah
itu akan menjadi lebih lembab karena keringat dan lebih hangat. Ini adalah
kondisi yang sangat baik untuk perkembangan jamur dan bakteri. Cara
mengatasinya: cari celana dengan bahan yang dapat mengalirkan udara dengan baik
serta hindari jeans ketat dimusim kemarau.[8]
3. Sakit punggung: tidak berbeda dengan
kesemutan pada paha. Celana yang ketat akan mengkompresi syaraf bagian belakang
tanda awalnya kesemutan dan mati rasa pada bagian tertentu.
4. Pingsan: Walaupun korset tidak sepopuler dulu
tetapi pada beberapa pakaian adat seperti adat jawa atau pakaian pengantin
masih menggunakannya. Pengetatan pada bagian perut dan dada dapat membatasi
paru-paru untuk mengembang sempurna, hasilnya oksigen yang masuk kedalam darah
berkurang dan dapat mengakibatkan pusing-pingsan.
5. Reflux asam lambung. Kekenyangan dan tekanan
pada perut bisa membuat makanan kembali ke tenggorokan. Cara mengetahuinya:
rasa seperti akan muntah, makanan terasa kembali ke tenggorokan disertai rasa
panas dan terbakar.
6. Nyeri perut / Sembelit: Celana ketat tidak
hanya menghambat aliran darah disekitar kaki tetapi juga memperlambat proses
pencernaan. Cara mengetahuinya: nyeri pada perut setelah beberapa jam setelah
makan. Cara mengatasinya yaitu dengan makan dalam porsi kecil dan sedikit
longgarkan sabuk pinggang.[9]
Jika ingin memakai pakaian ketat
berpikirlah dua kali terutama jika anda sudah pernah mengalami hal-hal diatas.
Mengabaikan â??tanda peringatanâ? dari tubuh anda sendiri dapat merugikan.[10]
2.4
CARA MENGURANGI ATAU MENCEGAH SEORANG MEMAKAI PAKAIAN KETAT YANG BERDAMPAK
BURUK BAGI KESEHATAN
Setiap
manusia tentunya ketika mengetahui akibat dari penggunaan pakaian ketat akan mulai
sadar dan mengurangi pemakaian pakaiaan ketat. Selain itu, mengurangi produksi
pakaiaan ketat juga bisa menjadi salah satu cara yang tepat.
Pemahaman
sejak dini dari orang tua sangat berperan dalam memberikan pendidikan dalam
berpakaian sehingga sejak kecil anak dapat memahami dampaknnya bagi kesehatan.
Petugas
kesehatan mempunyai perananan yang penting dalam pencegahan penggunaan pakaian
ketat ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama
masyarakat di perkotaan.[11]
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode
penelitian yang diguakan adalah internet sebagai referensi dari penelitian dan
wawancara.
3.2 Populasi
dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
remaja-remaja di Kota Tanggerang.
3.2.2
Sampel
Pada penelitian ini sampelnya meliputi
mahasiswa di POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN.
3.3 WAKTU
dan TEMPAT
Penelitian ini
dilaksanakan di POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN. Waktu penelitian
dilaksanakan setelah mata kuliah selesai,tanggal 04 Desember 2013.
3.4 TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data
dengan mencari di internet dan wawancara.
3.5 TEKNIK
ANALISIS DATA
Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu dengan wawancara.
BAB V
5.1
KESIMPULAN
Jeans adalah celana yang terbuat dari
denim atau kain dungaree. Memakai celana jeans yang kelewat ketat bisa
mengakibatkan mati rasa di area paha bagian luar sehinga memerlukan pertolongan
ahli saraf. Kesemutan dan mati rasa merupakan gejala dari kondisi yang disebut
‘meralgi paresthetica’, yang terjadi karena saraf terjepit akibat pemakaian
celana yang terlalu ketat. 6 masalah yang mungkin bisa muncul saat seseorang
menggunakan pakaian ketat:
1.
Kesemutan pada paha.
2.
Sakit punggung.
3.
Pingsan.
4.
Reflux asam lambung.
5.
Infeksi jamur.
6.
Nyeri perut / Sembelit.
5.2
SARAN
Saya sebagai penilis tahu bahwa dalam
penilisan ini masih banyak kekurangannya,dan saya harap pembaca memberikan
kritik dan saran dalam pembuatan karya ilmiah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://sahabathawa.com/efek-negatif-memakai-celana-jeans-ketat/
[1] Dikutip
dari internet
[2] Dikutip
dari internet
[3] Dikutip
dari internet
[4] Madeline
Virbasius adalah manajer toko pakaian “Greenpoint".
[5] Dr.
Robert Rhee adalah kepala bagian bedah vaskular di Maimonides Medical Center
di Brooklyn.
[6] “Si
Ketat” maksudnya celana jeans.
[7]
Bersumber dari internet. http://sahabathawa.com/efek-negatif-memakai-celana-jeans-ketat/
[8] Dikutip
dari internet
[9] Sumber
dari internet,dan wawancara mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banten.
[10] Dikutip
dari wawancara narasumber
[11] Dikutip
dari internet
Makasih sob sudah di share, saya jadi lebih tau :)
BalasHapushttp://goo.gl/EeHsek