Jumat, 23 Mei 2014

KARYA TULIS ILMIAH Dampak Negatif Pemakaian Celana Jeans di Kalangan Remaja



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.  LATAR BELAKANG   
Semua orang pasti mengetahui tentang celana jeans. Celana jeans sudah trend di kalangan anak muda, jangankan anak muda, orang  dewasa pun menggunakan celana jeans. Mereka menggunakan celana jeans dalam melaksanakan aktivitas mereka sehari-hari. Karena celana  celana jeans begitu simpel, nyaman digunakan, praktis, mengikuti jaman dan memudahkan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Namun kenyataannya cenala jeans yang ketat dapat membahayakan tubuh kita, dahulu pasti kita berfikir kalau memakai celana jeans yang ketat dapat membuat kita merasa mengikuti trend, padahal dibalik celana jeans yang ketat banyak sekali dampak negatif dari pemakaian jeans. Salah satu nya timbulnya jamur, keputihan ataupun gatal-gatal yang sangat menggagu. Dari penjelasan di atas saya akan mengangkat penbahasan untuk karya tulis ilmiah yang akan saya buat.

1.2    IDENTIFIKASI  MASALAH
1.      Apa dampak negatif pemakaian celana jeans?
2.      Mengapa celana jeans dapat mengganggu kesehatan?
3.      Bagaimana dampak posotif pemakaian celana jeans?
4.      Apa pengertian celana jeans?
5.      Bagaina perkembangan sejarah celana jeans?
6.      Apa masalah yang muncul pada saat pemakaian celana jeans?
7.      Bagaimana cara mengurangi atau mencegah seseorang  memakai.
8.      Cara mengurangi atau mencegah seseorang  memakai ketat yang berdampak buruk bagi kesehatan ?
      

1.3 PEMBATASAN MASALAH
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis membatasi masalah tentang dampak negatif pemakaian jeans,meliputi :
1.      Pengertian celana jeans.
2.      Perkembangan sejarah celana jeans.
3.      Dampak Negatif Pemakaian Celana Jeans.
4.      Masalah yang muncul pada saat pemakaian celana jeans.
5.      Cara mengurangi atau mencegah seseorang  memakai  celana  ketat yang berdampak buruk bagi kesehatan.

1.3    PERUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang penulis kemukakan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.         Pengertian celana jeans.
2.         Perkembangan sejarah celana jeans.
3.         Dampak negatif pemakaian celana jeans.
4.         Masalah yang muncul pada saat pemakaian celana jeans.
5.         Cara mengurangin atau mencegah seseorang memakai celana ketat yang berdampak buruk bagi kesehatan.










1.4    TUJUAN PENELITIAN
1.         Untuk mengetahui dampak negatif celana jeans.
2.         Untuk mengetahui dampak negatif pemakaian celana jeans.
3.         Untuk mengetahui masalah yang muncul pada saat  pemakaian celana jeans.
4.         Untuk mengetahui cara mengurangi atau pencegahan seseorang memakai celana ketat yang berdampak buruk bagi kesehata.


1.5    MANFAAT PENELITIAN
manfaat dari penelitian ini masyarakat mengetahui bahwa banyak dampak dari pemakaian celana jeans yang sering digunakan oleh masyarakat.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN CELANA JEANS
Jeans adalah celana yang terbuat dari denim atau kain dungaree. Seringkali istilah "jeans" mengacu pada gaya celana tertentu, yang disebut "blue jeans" dan diciptakan oleh Jacob Davis dan Levi Strauss pada tahun 1873. Mulai tahun 1950-an, jeans, yang awalnya dirancang untuk koboi, menjadi populer di kalangan remaja. Merek yang melegenda termasuk diantaranya Levi, Lee, dan Wrangler. Jeans memiliki berbagai model, diantaranya skinny, tapered, slim, straight, boot cut, narrow bottom, low waist, anti-fit dan flare.
Jeans sekarang merupakan pakaian kasual yang sangat populer di seluruh dunia. Mereka juga memiliki berbagai style dan warna, namun, "blue jeans" yang paling sering diidentifikasi dengan budaya Amerika, terutama Amerika Old West.[1]

Kisah Jeans
Kisah jeans dimulai di kota Genoa, Italia, yang terkenal akan katun korduroi-nya, dan dinamakan jean atau jeane; kain jeans dari Genoa (pada waktu itu) ternyata sangat mirip dengan korduroi. Di masa Republik Genoa, jeans diekspor oleh para pelaut dari Genoa ke seluruh Eropa. Di kota Nîmes, Perancis, penenun mencoba mereproduksi kain yang mengerupai, tetapi tidak berhasil. Namun, dengan eksperimen, dan melalui trial and error, mereka mengembangkan jenis kain yang dikenal sebagai denim, diambil dari kata "de Nimes". Barulah pada akhir abad kesembilan belas jeans memasuki Amerika Serikat.

2.2 PERKEMBANGAN SEJARAH CELANA JEANS
Pencipta celana jeans pertama kali adalah  Levi Strauss. Seorang pemuda yang berumur 20 tahun yang berasal dari negara Eropa ini menjadi salah satu pencetus celana jeans sejak tahun 1980'an.
Sejarah celana jeans ini berawal dari perjalanan Levi Strauss ke San Fransisco dengan membawa beberapa potong tekstil sebagai jalan hidup meneruskan nasibnya untuk di jual ke Barat. Dimana pada saat itu Amerika sedang demam dengan tambang emasnya yang berlimpah. Disinilah Strauss mencoba untuk membuat nasibnya menjadi lebih baik dengan menjual beberapa potong tekstilnya kepada para penambang emas. Alhasil, penjualannya pun habis terjual.
Lalu sisa potongan kanvas dari bekas tenda -tenda tersebut, dia mengakalinya untuk di bentuk menjadi sebuah potongan - potongan celanan untuk dijual kembali kepada para pekerja tambang. Ternyata semakin banyaklah para pekerja tambang tersebut pada celana kanvas buatan Levi Strauss.
Levi Strauss pun mulai giat untuk mencari berbagai ide untuk mengembangkan usaha pembuatan celana kanvasnya, di karenakan celana buatannya pun tak tahan lama, sehingga mudah robek dan mudah rusak. Mulailah dia berimprovisasi dengan menggunakan bahan lainnya yang ia pesan dari Genoa, Italia. di mana bahan yang ia pesan sering disebut " Genes " oleh para pemintal italia. Namun nama tersebut, tidaklah digunakan untuk menjadi nama merk celana kanvasnya, yakni dia menamainya dengan " Blue Jeans " mengapa di sebut dengan nama tersebut? karena ia mencelupkan kain pemintal tersebut dengan warna indigo.
levi Straus pun mulai menyadari bahwa produksi celana jeans nya mulai merebak, dan selalu terjual seluruhnya, dan para penambangpun juga mulai ketagihan untuk membeli dan menggunakan celana kanvas[2] buatan strauss hingga muncullah istilah " Those Pants of Levi's ". Sehingga muncullah dengan nama merk dagang celana jenas pertama di dunia, yakni Levi's.
Dalam waktu yang cukup singkat , celana levi's itupun telah menjadi celana resemi para penambang. Celana levi's ini pun kian populer di kalangan pekerja tambang. Yang pada akhirnya menjadi sebuah simbol akan status ekonomi yang di asosiakan dengan celana jeans kelas pekerja. Pada tahun 1920, levi's waist Overalis menjadi produk celana kerja yang paling laku di bagian selatan Amerika. Sehingga sekarang bahannya sudah digantikan dengan denim namun kebanyakan orang selalu mengenalinya dengan sebutan celana jeans.
Celana jeans semakin menjadi populer, ketika berbagai macam film action seperti salah satunya film cowboy pada tahun 1930-an, dimana film ini sangat mendorong tingkat kepopuleran celana jeans karena para pemainfilm cowboy tersebut juga menggunakan bahan jeans untuk kostum para pemainnya. Dalam waktu yang singkat itupun orang lelaki baik tua maupun muda, tentu berusaha meniru para jagoan mereka dengan ikut mengenakan celana jeans. Sehingga citra celana jenas tidak hanya menjadi celana berkelas para pekerja tambang, namun sebagai simbol penampilan yang casual.
Dalam perkembangan sejarah celana jeans di masa perang dunia, ternyata penggunaan celana jeans semakin merambah di masa tersebut. Dimana para serdadu Amerika saat itu mengenakannya sebagai salah satu seragam pada saat mereka sedang tidak bertugas. Dan pada saat menginjak tahun 1950-an jeans berubah nama menjadi " Must Have Item " untuk kalangan anak Amerika. Mengapa? karena hal ini di dorong oleh faktor trend center yang bernama James Dean yang terlihat keren. lalu pada tahun 1960-an dan pada awal tahun 1970-an. Gaya hidup menggelandang ala hippy yang menciptakan beberapa kreasi baru. Gadis -gadis inilah yang lebi menggandrungi celana jenas yang dihiasi oleh beberapa sulaman atau lukisan cat tangan.
Perkembangan sejarah celana jeans itu sendiri, tidak sampai itu saja, jeans benar - benar menjadi trend yang berkualitas setelah pada tahun 1980-an para perancang top dunia seperti Armani, Klein dan Versace mulai mengangkat celana jeans sebagai bahan yang dapat ditampilkan secara anggun dengan berbagai rancangan mereka. Nah, kini penggunaan celana jeans benar-benar meluas, dan bahkan telah sampai untuk seragam santau ( dress down friday ) yang dapat digunakan hanya tiap hari jum'at untuk ke kantor.
Dan kini celana jeans menjadi salah satu bagian dari dunia fashion kita. Kini tidak hanya sebagai celana kelas para pekerja tambang umumnya di jaman dulu. Namun kini setelah melalui semua perkembangan sejarah celana jeans ini, kini jeans telah merasuk keseluruhan di kalangan masyarakat tanpa memandang status. Dan secara tidak langsung Levi Strauss telah menciptakan sejarah pada peradaban manusia, yakni menciptakan sebuah trend mode yang tak terlupakan yang mampu diterima oleh semua kalangan. Maka bukan sesuatu hal yang aneh, jika Levi Strauss menjadi salah seorang legenda hidup yang akan selalu diingat oleh dunia fashion.[3]








2.3 DAMPAK NEGATIF PEMAKAIAN CELANA JEANS
Celana jeans yang ketat
Memakai celana jeans yang kelewat ketat bisa mengakibatkan mati rasa di area paha bagian luar sehinga memerlukan pertolongan ahli saraf. Kondisi ini dikarenakan tekanan yang terus menerus pada daerah saraf kutaneus lateral femoralis. Sebelumnya, hal ini hanya terjadi pada pria dengan perut buncit yang memakai ikat pinggan yang terlalu ketat. Jadi sebaiknya Anda hindari pemakaian pakaian yang tidak tepat dan pakai saja celana jeans yang longgar.
Dokter telah memperingatkan bahwa pemakaian celana jeans ketat pada pantat serta pada bagian paha dapat mengganggu kesehatan serta menyebabkan kerusakan saraf.
Kesemutan dan mati rasa merupakan gejala dari kondisi yang disebut ‘meralgi paresthetica’, yang terjadi karena saraf terjepit akibat pemakaian celana yang terlalu ketat.
Madeline Virbasius mengklaim “bahwa jeans ketat akan terus diminati.”[4]
“Selama masih fashionable, Jeans ketat akan tetap dimintai pemakainya,” ujar Virbasius.
Virbasius yang berusia 39 tahun ini membandingkan skinny jeans dengan item lain. “Seperti yang kita tahu bahwa high heels dan rokok tidak baik bagi kesehatan, namun kita masih menggunakannya.,” ujarnya.
Dr. Robert Rhee , menyatakan “bahwa demam jeans ketat tidak akan menyebarkan epidemi kerusakan saraf”.[5]
Tetapi dia menyarankan agar bentuk fashion yang akan datang seharusnya menggunakan akal sehat agar tidak dengan tiba-tiba mereka tidak bisa lagi merasakan kaki mereka sendiri.
“Beralihlah dari jeans ketat ke ukuran yang lebih longgar. Mati rasa merupakan tanda bahwa tubuh tidak mendapatkan sirkulasi darah yang cukup,’ Rhee mengatakan.
Tren memakai jeans ketat mungkin sudah bukan hal yang asing lagi, kita semua sudah hapal betul klasifikasi model spesiesnya. Contohnya celana emo lah, legging lah, pensil lah and what ever lah. Tak hanya menjadi favorit bagi para “generasi penerus bangsa”, baik kaum adam ataupun hawa, rupanya banyak juga orang yang sudah “berumur” pun masih hobby mengenakan “Si Ketat” [6]ini.
Sebelumnya, hanya kaum hawa saja yang sering terlihat memakai celana ketat. But now, cowok pun sama. Emang sih, bener banget kalo kita mikir zaman sekarang udah gak musim lagi beda-bedain cewek sama cowok. Pada  intinya, memakai jeans ketat yang asbab an-nuzulnya berasal dari negeri Pamansam ini bukan sekadar familiar lagi, bahkan sudah mejadi kultur di masyarakat kita.
Tapi, musti diingat, apapun jenis kelaminnya, pemakaian celana ketat secara berlebihan akan mengakibatkan dampak negatif bahkan bisa sampai fatal juga kalau terus dibiarkan. Seperti apa yang diungkapkan Dokter Ryan Thamrin, bahwa pemakaian celana ketat bagi wanita berpotensi menimbulkan masalah. [7]Antara lain timbulnya jamur, keputihan, ataupun gatal-gatal pada organ kewanitaan. Hal ini disebabkan timbunan keringat yang ada di area itu tidak bisa keluar dengan baik, dan akhirnya menumpuk.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus maka akan membahayakan organ kewanitaan yang mengancam kesehatan reproduksi. Sedangkan Bagi pria, penggunaan celana jeans ketat yang terlampau sering menyebabkan daerah di sekitar kemaluan menjadi panas, sehingga berbahaya untuk sperma.
Hmm…mungkin sekilas sebagian orang menganggap tak ada bahaya yang terlalu tajam, tetapi apabila sudah berbicara sperma, tahu donk arah pembicaraan kita kemana? Sperma yang terganggu menyebabkan sulit punya keturunan dan tidak menutup kemungkinan sel telur perempuan pun bisa bernasib sama.
Tak berhenti disitu saja, ada yang lebih wow dari sekadar itu, ancaman Kanker ganas Melanoma pun membayangi sang tuan celana ketat. Obat-obatan belum bisa mengobati kanker ganas ini.
Mungkin kita udah pada banyak tahu mengenai ancaman bahaya  si ketat buat kesehatan. Tapi ngerasa ga sih, terkadang kita selalu mengabaikan hal itu, dan seolah masih merasa aman, dan menganggap sepele. Malah, kita juga suka tetep keukeuh memakai celana ketat, khususnya jeans.
















2.3.MASALAH YANG MUNCUL PADA SAAT PEMAKAIAN CELANA JEANS

celana ketat Orang-orang mengikuti gaya berpakaian selebriti. Apa yang terlihat di TV mempengaruhi orang untuk menggunakannnya termasuk diantaranya pakaian ketat. Baju dan celana ketat sering terlihat bagus untuk beberapa orang tetapi banyak juga yang terlihat â??terlalu memaksaâ? saat menggunakan jeans atau baju ketat.
Terlepas dari cocok tidaknya seseorang menggunakannya, pakaian ketat bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Berikut ini adalah 6 masalah yang mungkin bisa muncul saat seseorang menggunakan pakaian ketat:
1.         Kesemutan pada paha. Memang sifatnya sementara dan jarang yang menjadi permanen tetapi ini mengindikasikan bahwa celana ketat dapat menimbulkan masalah pada syaraf kaki, terutama pada paha. Solusinya adalah jangan menggunakan celana ketat terlalu sering. Ada baiknya pembelian selanjutnya mencari 1 nomor lebih tinggi agar lebih longgar.

2.   Infeksi jamur: ini sering terjadi pada wanita. Saat daerah kemaluan tertutup dan hampir tanpa aliran udara maka daerah itu akan menjadi lebih lembab karena keringat dan lebih hangat. Ini adalah kondisi yang sangat baik untuk perkembangan jamur dan bakteri. Cara mengatasinya: cari celana dengan bahan yang dapat mengalirkan udara dengan baik serta hindari jeans ketat dimusim kemarau.[8]

3.   Sakit punggung: tidak berbeda dengan kesemutan pada paha. Celana yang ketat akan mengkompresi syaraf bagian belakang tanda awalnya kesemutan dan mati rasa pada bagian tertentu.

4.   Pingsan: Walaupun korset tidak sepopuler dulu tetapi pada beberapa pakaian adat seperti adat jawa atau pakaian pengantin masih menggunakannya. Pengetatan pada bagian perut dan dada dapat membatasi paru-paru untuk mengembang sempurna, hasilnya oksigen yang masuk kedalam darah berkurang dan dapat mengakibatkan pusing-pingsan.

5.  Reflux asam lambung. Kekenyangan dan tekanan pada perut bisa membuat makanan kembali ke tenggorokan. Cara mengetahuinya: rasa seperti akan muntah, makanan terasa kembali ke tenggorokan disertai rasa panas dan terbakar.

6.   Nyeri perut / Sembelit: Celana ketat tidak hanya menghambat aliran darah disekitar kaki tetapi juga memperlambat proses pencernaan. Cara mengetahuinya: nyeri pada perut setelah beberapa jam setelah makan. Cara mengatasinya yaitu dengan makan dalam porsi kecil dan sedikit longgarkan sabuk pinggang.[9]

Jika ingin memakai pakaian ketat berpikirlah dua kali terutama jika anda sudah pernah mengalami hal-hal diatas. Mengabaikan â??tanda peringatanâ? dari tubuh anda sendiri dapat merugikan.[10]



2.4 CARA MENGURANGI ATAU MENCEGAH SEORANG MEMAKAI PAKAIAN KETAT YANG BERDAMPAK BURUK BAGI KESEHATAN

Setiap manusia tentunya ketika mengetahui akibat dari penggunaan pakaian ketat akan mulai sadar dan mengurangi pemakaian pakaiaan ketat. Selain itu, mengurangi produksi pakaiaan ketat juga bisa menjadi salah satu cara yang tepat.
Pemahaman sejak dini dari orang tua sangat berperan dalam memberikan pendidikan dalam berpakaian sehingga sejak kecil anak dapat memahami dampaknnya bagi kesehatan.
Petugas kesehatan mempunyai perananan yang penting dalam pencegahan penggunaan pakaian ketat ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama masyarakat di perkotaan.[11]
















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1    Metode  Penelitian
Metode penelitian yang diguakan adalah internet sebagai referensi dari penelitian dan wawancara.

3.2    Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
 Populasi dalam penelitian ini adalah remaja-remaja di Kota Tanggerang.
3.2.2 Sampel
Pada penelitian ini sampelnya meliputi mahasiswa di POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN.  
                                                                     

3.3    WAKTU dan TEMPAT
Penelitian ini dilaksanakan di POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN. Waktu penelitian dilaksanakan setelah mata kuliah selesai,tanggal 04 Desember 2013.

3.4    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dengan mencari di internet dan wawancara.

3.5    TEKNIK ANALISIS DATA 
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu dengan wawancara.





BAB V
5.1 KESIMPULAN
      Jeans adalah celana yang terbuat dari denim atau kain dungaree. Memakai celana jeans yang kelewat ketat bisa mengakibatkan mati rasa di area paha bagian luar sehinga memerlukan pertolongan ahli saraf. Kesemutan dan mati rasa merupakan gejala dari kondisi yang disebut ‘meralgi paresthetica’, yang terjadi karena saraf terjepit akibat pemakaian celana yang terlalu ketat. 6 masalah yang mungkin bisa muncul saat seseorang menggunakan pakaian ketat:
1.         Kesemutan pada paha.
2.         Sakit punggung.
3.         Pingsan.
4.         Reflux asam lambung.
5.         Infeksi jamur.
6.         Nyeri perut / Sembelit.

5.2 SARAN
      Saya sebagai penilis tahu bahwa dalam penilisan ini masih banyak kekurangannya,dan saya harap pembaca memberikan kritik dan saran dalam pembuatan karya ilmiah ini.











DAFTAR PUSTAKA



http://sahabathawa.com/efek-negatif-memakai-celana-jeans-ketat/
























[1] Dikutip dari internet
[2] Dikutip dari internet
[3] Dikutip dari internet
[4] Madeline Virbasius adalah manajer toko pakaian “Greenpoint".
[5] Dr. Robert Rhee adalah kepala bagian bedah vaskular di Maimonides Medical Center di   Brooklyn.
[6] “Si Ketat” maksudnya celana jeans.
[7] Bersumber dari internet. http://sahabathawa.com/efek-negatif-memakai-celana-jeans-ketat/

[8] Dikutip dari internet
[9] Sumber dari internet,dan wawancara mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banten.
[10] Dikutip dari wawancara narasumber
[11] Dikutip dari internet

1 komentar:

  1. Makasih sob sudah di share, saya jadi lebih tau :)
    http://goo.gl/EeHsek

    BalasHapus